Screenshot Berita |
- Kesimpulan Berita
Pemerintahan Indonesia pada masa Jokowi-jusuf kalla dinilai belum optimal dalam mengutamakan melindungi kebebasan berekspresi. Hal ini dibuktikan banyaknya penyalahgunaan kebebasan berekspresi khusunya masalah LGBT dan pembersihan komunis 1965. Sebaliknya, masalah yang menyangkut tentang kebencian agama tersebar luar di media sosial dan internet. Pemerintah dituntut dapat melindungi masyarakat dari kebebasan berpendapat dan ekstrimitas, walaupun tidak mudah untuk dilakukan. Segala hal yang berkaitan dengan SARA itu tidak dibenarkan karena masyarakat indonesia hidup diantara berbagai macam budaya. Masalah seperti ini harus segera diselesaikan demi menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa indonesia.
- Opini
Masyarakat indonesia yang disi dengan berbagai latar belakang pendidikan, agama, budaya, pendapat, sosial rentan mengalami "gesekan-gesekan" yang timbul akibat perbedaan itu. Hal ini jika dibiarkan tentu kesatuan bangsa indonesia bisa terancam ke depannya. Maka dari itu perlu adanya saling pengertian, saling toleransi perbedaan-perbedaan yang ada disekitar masyarakat. Perbedaan itu anggaplah sebagai warna-warna yang mengisi dalam kehidupan kita . Bukankah pelangi tidak akan indah bila hanya satu warna?bukankah di setiap ajaran agama mengajarkan umatnya untuk mencintai dan menghormati sesamanya? . Pemerintah juga harus menindak tegas kepada siapa saja yang berbuat SARA atau diskriminasi terhadap suku, golongan, agama apapun.
Sumber Referensi:
(Link 1) https://ekoran.co.id/setara-tuntut-masa-pemerintahan-jokowi-memiliki-kebebasan-berekspresi/9811/